Pages

Banner 468

Monday, December 29, 2014

Respons Pembeda

0 comments
 
Respons Pembeda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Untuk waktu yang cukup lama saya sering memikirkan pertanyaan sederhana ini: apa sih faktor terpenting yang membedakan trainer dan pembicara publik jempolan dengan trainer dan pembicara publik yang biasa-biasa saja?

Faktor latar belakang pendidikannya bisa saja muncul sebagai jawaban pertama atas pertanyaan tersebut. Bukankah orang-orang yang terpelajar dan bergelar sarjana, magister, master, apalagi doktor bidang studi tertentu banyak yang menjadi trainer dan pembicara publik yang handal? Mungkin ada benarnya. Namun tak sulit mencari contoh orang-orang bergelar yang merupakan pembicara membosankan.

Faktor kecerdasan emosionalnya mungkin menjadi jawaban lain. Mereka yang punya kontrol diri baik dan pandai membawakan diri dalam pergaulan sosial, tentu akan menjadi trainer dan pembicara publik yang handal. Saya sepakat. Namun cukup mudah untuk menyebutkan nama sejumlah kawan yang luas pergaulannya, memiliki jaringan sosial luar biasa, namun sebagai trainer dan pembicara publik, ia tidak nampak memesona.

Bagaimana dengan faktor sertifikasi dalam bidang yang spesifik, seperti sertifikasi MBTI, DISC, atau NLP dan berbagai variannya? Bukankah mereka yang memiliki sertifikasi dalam bidang-bidang
... baca selengkapnya di Respons Pembeda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...

Impian Hati menjadi Habibie

0 comments
 
Impian Hati menjadi Habibie Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ruang gelap ramai. Siang hari menuju sore
Tampak 4 orang sedang menuju bioskop, keempat sahabat yang dibayangkan tokoh Pahlawan Habibe (B.J. Habibie) dengan Ibu Ainun di suatu layar bioskop.
Diyah dan Retno tampak mengantri untuk membeli karcis di suatu ruang. Yang tampak lelah menunggu karcis sambil berdiri. Dan akhirnya mereka mendapatkannya.
“Teman-teman, ini karcisnya sudah dapat!.”
“Mana-mana?” Sambil berlari menuju ke tempat Diyah dan Retno.
“Ayo, kita cepat masuk ke Bioskop!.”
“Iya, ntar malah ketinggalan ceritanya.”

Setelah semua selesai menonton bioskop, tampak keempat anak keluar dari bioskop dan berdiri di depan bioskop sambil mencari tempat duduk untuk bersinggah dan membeli sebuah makanan ringan.
“Wah, tadi cerita Habibie dan Ainun sangat bagus dan tepat untuk dijadikan teladan” Bicara dengan teman-temannya.
“Iya, tadi sangat Istimewa dan mengharukan. Disamping ceritanya bisa dijadikan inspirasi kita juga d
... baca selengkapnya di Impian Hati menjadi Habibie Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Sunday, December 28, 2014

Terima Kasih 10 Tahun Lalu

0 comments
 
Terima Kasih 10 Tahun Lalu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Langit mulai berubah warna, matahari perlahan mulai tenggelam dalam peluk awan. Sekiranya ia datang jauh lebih cepat layaknya ia saat pertama kali mendapat tugas dari perusahaan tempat ia sekarang bekerja mungkin masih ada kesempatan untuk mengejar klien yang telah pergi mengejar jadwal dari i-padnya. Kini jangankan mengejar bos dari perusahaan calon penyelamat tempat ia bekerja sejak tiga tahun lalu yang sudah memberinya fasilitas mewah dan gaji yang cukup membiayayai hidup dua belas kepala dalam satu atap sayang ia hanya tinggal sendiri di kota ini. Bayangan lelaki tua nan gemuk itu pun tak berbekas lagi. Butir-butir air dingin berasa garam menuruni dahinya hingga leher.

Belum sempat lagi tubuhnya jatuh dalam peluk kursi yang tampaknya sudah lebih dulu bercengkrama dengan tubuh orang yang telah menunggunya di situ. Ada dua cangkir kopi di atas meja yang telah kosong dengan sisa bubuk kopi seduh di tepi mulut cangkir dan segelas jus jeruk dengan dua bongkah es batu yang tertinggal, seorang pria dengan tinggi hampir mencapai pintu rumahnya dan stelan jas hitam ketat membalut tubuhnya, tapi tak mampu menutupi hasil olah tubuhnya. Ada otot kekar terukir ditubuhnya.

“Ada apa lagi sekarang? Ini sudah klien kita yang keberapa yang kau sia-siakan? Kapan kau bisa bangkit lagi War” marah yang menjalar dalam dirinya tak mampu ia tutupi terbukti dengan merah wajahnya dan gigi yang bersigesek sebelum ia bicara.

Tak ada kata yang ia lontarkan dari mulutnya
... baca selengkapnya di Terima Kasih 10 Tahun Lalu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Wednesday, December 24, 2014

Mencari Kebahagiaan

0 comments
 
Mencari Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada seekor celeng yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor kera yang mempunyai sifat sebaliknya. Kera itu periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Suatu hari, celeng bertamu ke rumah kera.

Kata celeng, “Kera, kudengar kau binatang paling bijaksana di rimba belantara. Benarkah itu?”

Sahut kera, “Kata warga rimba, memang demikian.”

“Kalau begitu, boleh aku meminta nasihat padamu?” kata celeng lebih lanjut.

“Oh, silahkan.”

"Begini, Kera. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apa gerangan sebabnya?”

Kera berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Oho, Celeng, pergilah cari pohon zonga. Buahnya berwarna ungu. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah zonga saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”

“Buah zonga? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat buah itu?”

Esoknya celeng berkelana. Untuk mencari buah kebahagiaan itu.

Setahun kemudian tiba di rimba tempat ia lahir. Kera m
... baca selengkapnya di Mencari Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Tuesday, December 23, 2014

Pemimpin dan (Pre)seden

0 comments
 
Pemimpin dan (Pre)seden Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

By Edy Suhardonoª

Tiba-tiba saya teringat wajah Pak Herry, guru yang mengajar Ilmu Fisika dan Ilmu Ukur sewaktu saya di kelas tiga SMP dulu.

Segelas Kebijaksanaan

Begitu duduk di kursi, Pak Herry mengeluarkan tujuh gelas kosong dari kantong dan meletakkan sebuah kendi tanah liat berisi air yang ditentengnya. Kemudian, ia menuangkan air kendi ke dalam salah satu gelas. Seraya mengangkat gelas yang hampir penuh terisi air itu, ia bertanya kepada seluruh siswa, “Perhatikan, berapa kira-kira berat gelas berisi air ini?”

Sebagian dari kami, para siswa, menjawab “lima puluh gram”; sebagian lagi menjawab “seratus gram”; dan sebagian sisanya menjawab “seratus dua puluh lima gram”.

“Saya sendiri sama sekali tidak yakin berapa beratnya, kecuali saya menimbangnya,” kata Pak Herry. “Benar juga dia,” kataku dalam hati. “Nah, lantas apa yang bakal terjadi jika saya memegangnya terus seperti ini selama beberapa menit?” Beberapa detik tak ada jawaban.

“Tak terjadi apa-apa,” hampir kami semua menjawab.

“Baiklah. Sekarang, apa yang bakal terjadi jika saya memeganginya terus seperti ini selama satu jam?” tanya Pak Herry.

“Tangan Bapak akan
... baca selengkapnya di Pemimpin dan (Pre)seden Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Sunday, December 21, 2014

Wiro Sableng #10 : Banjir Darah Di Tambun Tulang

0 comments
 
Wiro Sableng #10 : Banjir Darah Di Tambun Tulang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Kiai Bangkalan menggeletak di lantai batu dalam Goa Belerang. Sedikit pun tubuh itu tidak bergerak lagi karena nafasnya sudah sejak lama meninggalkan tubuh!

Orang tua itu menggeletak menelentang. Dua buah keris kecil yang panjangnya hanya tiga perempat jengkal berhulu gading menancap di tubuh Kiai Bangkalan. Darah bercucuran menutupi seluruh wajahnya.

Dalam jari-jari tangan kiri Kiat Bangkalan tergenggam secarik kertas tebal empat persegi. Sedang tepat di ujung jari telunjuk tangan kanannya, yaitu pada lantai batu tergurat tulisan:

TAMBUN TULANG

Pendekar 212 Wiro Sableng yang berdiri di dekat tubuh tak bernyawa Kiai Bangkalan tidak mengetahui apa arti dua buah kata itu. Apakah nama seseorang yaitu manusia yang telah membunuh orang tua itu, ataukah nama sebuah tempat. Yang diketahuinya ialah bahwa si orang tua telah menuliskan dua buah kata itu pada saat-saat menjelang detik kematiannya karena ujung jari tangan yang dipakai menulis masih terletak kaku di atas huruf terakhir kata yang kedua.

Diam-diam Wiro Sableng memaki dirinya sendiri. Seharusnya dia datang lebih cepat
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #10 : Banjir Darah Di Tambun Tulang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Readmore...
Friday, December 19, 2014

Membuka Kunci Kekuatan Perbaikan Diri

0 comments
 
Membuka Kunci Kekuatan Perbaikan Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Setiap perubahan, meskipun untuk menuju hal yang lebih baik, selalu diiringi oleh keberatan dan kegelisahan.” Arnold Bennett (1867-1931), pujangga dan novelis asal Inggris

Pengalaman pahit menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan kita, misalnya tidak dihargai, dilecehkan, difitnah, disakiti, gagal, dan lain sebagainya. Namun pengalaman terpahit sekalipun dapat menjadi titik tolak mencapai puncak kejayaan dan kebahagiaan jika kita memiliki kekuatan memperbaiki diri terus menerus. Alangkah besar keuntungan yang dapat kita peroleh jika kita mampu membuka kunci kekuatan tersebut.

Salah satu manfaat jika kita selalu memperbaiki diri adalah mampu mengantisipasi kejadian buruk menimpa kita. Bukankah lebih menguntungkan seandainya kita terus mencoba mengurangi kebiasaan makan berlebih sebelum obesitas, berhenti merokok sebelum terserang sakit stroke, atau kebiasaan buruk lainnya sebelum sakit, dibenci orang dan bangkrut? Dengan terus memperbaiki diri, keadaan kita sudah siap atau bahkan lebih baik, ketika muncul sinyal segala sesuatu menjadi suli
... baca selengkapnya di Membuka Kunci Kekuatan Perbaikan Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Wednesday, December 17, 2014

Mbah Min

0 comments
 
Mbah Min Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kami biasa memanggilnya Mbah Min, dia tinggal di sebelah rumahku yang berbatasan dengan sungai kecil. Dia tinggal sendirian di rumah yang berdindingkan bilik dan beratapkan rumbia. Sampai sekarang saya sendiri tidak tahu asal usul keluarganya dan tidak berani menanyakannya karena khawatir akan menyinggung hatinya.

Tapi bagi keluarga saya, Mbah Min sudah dianggap seperti keluarga sendiri karena mau membantu menjaga pemakaman keluarga besarku tanpa mengharapkan bayaran sedikit pun. Pekerjaan rutinnya membersihkan rumput di areal pemakaman pada pagi hari, dan rumput-rumput itu dikumpulkan untuk dijual ke peternak sapi di kampungku.

Bagi saya sendiri ada keasyikan tersendiri bila bermain ke rumahnya dan tidak peduli dengan omongan tetangga yang menganggap Mbak Min itu, orang tidak waras karena terkadang berbicara sendiri dengan pohon.

Saat dirinya berbicara dengan pohon itu seolah-olah sedang berhadapan dengan kekasih tercintanya dan terkadang mengelus-ngelusnya. Terkadang dia juga menangis tersedu-sedu saat ada pohon yang ditebang oleh warga, seperti dia tidak mau kehilangan kekasih tercintanya itu.
Bahkan ada juga omongan tetangga yang usil yang menyebutkan bahwa Mbah Min itu penyembah pohon.

Setiap kali saya bermain ke rumah Mbah Min, dia selalu menasehati aku supaya jadi anak yang pintar, menjalankan ibadah lima waktu dan berbakti kepada orang tua. Dan yang paling ku ingat, yakni meminta saya untuk menjaga lingkungan di sekita
... baca selengkapnya di Mbah Min Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...

Tulisan yang Menggugah

0 comments
 
Tulisan yang Menggugah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ketika saya menghadiri acara talkshow yang diadakan oleh salah satu perusahaan network marketing terkemuka di Indonesia, saya mendapat pengalaman yang sangat berharga. Yaitu, jika kita hendak membuat orang-orang larut dalam percakapan kita, hendaknya kita harus larut terlebih dahulu. Jika kita hanya setengah-setengah atau tidak begitu memperhatikan apa yang kita bicarakan, maka orang-orang yang mendengar pun tidak begitu memperhatikan juga. Demikian juga dengan menulis, jika kita tidak sungguh-sungguh dengan apa yang kita tulis, maka energi makna yang terkandung di dalamnya tidak akan menghipnotis pembacanya.

Jika kita ingin membuat orang-orang yang mendengar itu mencucurkan airmata atau menangis, hendaknya kita harus bersedih atau cenderung untuk mencucurkan air mata. Ketika saya membacakan puisi –dalam acara tersebut- yang menemani saya ketika berada di Hong Kong sebagai pembantu rumah tangga, saya membaca dengan nada yang begitu menyayat hati sehingga saya sendiri menangis. Ini bukan sebuah rekayasa. Ini murni dari hati. Maka saya menjumpai orang-orang yang mendengarkan ikut menangis, bahkan yang mewawancarai saya dalam talkshow tersebut pun ikut meneteskan air mata. Dan ketika saya tanya kepada mereka “kenapa ikut menangis?”, mereka menjawab: “Karena larut dala
... baca selengkapnya di Tulisan yang Menggugah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Sunday, December 14, 2014

Jejak Terakhir

0 comments
 
Jejak Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Desember 1979, aku lupa tanggal dan hari tersebut. Yang kutahu hari itu menjadi hari yang cukup tenang untuk menikmati rumah baru keluargaku sebelum sisa-sisa kolonial Belanda menghabiskan segalanya yang ku punya, menyapu bersih kehidupan di desa sukaharjo, di desa kecil di jawa tangah.
“Kak, ada apa ini?” tanya ku kepada kakak tunggal ku, Hamid.
“Ssssttt!” jawabnya, dengan sebuah isyarat untuk diam.
“Hamid, Hamzah! cepat pergi dari rumah ini, lewat pintu belakang! Dan tak usah kembali!” perintah Ibu dengan wajah cemas dan kebingungan.
“Tapi bu?” tanya ku dengan bimbang.
Belum sempat menjawab pertanyaan ku, Kak Hamid menarik tangan ku yang kala itu tak mau meninggalkan kedua orangtuaku.
“Sebentar kak! Aku pikir kita perlu ini.” sepasang senjata tradisional, ku ambil dari dapur rumah.

Akhirnya kami berdua pergi meninggalkan rumah. Tak disangka beberapa prajurit Belanda Kolonial mengejar kami berdua, dengan spontan langkah seribu kami kerahkan untuk menghindari sergapan prajurit Belanda Kolonial. Sudah lumayan lama kami berdua berlari, tiba-tiba kaki kak Hamid berhenti di sela-sela pepohonan.
“Zah, kita harus berpencar disini untuk memperkecil pandangan Belanda kolonial, aku ke timur kau ke barat” ujar kak Hamid.
“Tidak kak! Kita sau
... baca selengkapnya di Jejak Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...

Peta Harta Karun

0 comments
 
Peta Harta Karun Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada seorang pria dewasa sedang berjalan-jalan di pantai. Pantai itu sangatlah indah. Pria itu lalu melihat sebuah botol kaca. Pria itu memungutnya dan melihat ada secarik kertas di dalam botol. Dia kemudian menarik gabus penyumbat botol dan menjumpai bahwa kertas tersebut ternyata sebuah peta harta karun. Tetapi pria itu tidak percaya, sehingga ia memasukkan peta harta karun itu kembali dalam botol, menyumbat botol, dan melemparkan botol itu ke laut.

Beberapa saat kemudian, pria dewasa lain sedang berjalan di pantai dan melihat botol itu. Dia juga mengambil botol, membukanya, dan menemukan peta harta karun. Orang ini cukup penasaran dengan harta karun tersebut. Ia mencoba berjalan menuju tempat yang ditunjukkan peta tersebut, yaitu sekitar 30 meter ke tengah laut. Tetapi ketika tinggi air laut mencapai paha, ia memutuskan untuk berhenti. ?Ini cuma jebakan!? katanya. Jadi, ia bergegas kembali ke tepi pantai dan membuang botol itu kembali ke laut

Beberapa saat kemudian pria dewasa ketiga berjalan di tepi pantai dan melihat botol kaca itu terapung di air. Ia mengambil, membukanya, dan menemukan peta. Ia pun bertanya-tanya sebanyak apakah harta karun yang disebutkan di peta itu. ?Hmm, peta ini cukup menjanjikan.? katanya, ?Aku akan berusaha mencari harta karun ini!? Ia lalu menyewa perahu dan menuju
... baca selengkapnya di Peta Harta Karun Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Friday, December 5, 2014

Ayah kami bukan kriminal

0 comments
 
Ayah kami bukan kriminal Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kami sedang berduka. Ayah kami ditangkap polisi karena dituduh merencanakan pembunuhan. Ayah tak mungkin ada niat membunuh walau dendam sekalipun. Ayah bilang ia dijebak oleh karsiman, sang direktur perusahaan importir yang juga beraksi sebagai mafia korupsi. Karsiman dan komplotanya menjebak ayah karena takut dengan sepak terjang ayah sebagai ketua kpk baru yang cemerlang memburu koruptor-koruptor di Indonesia.

***
Pagi-pagi buta saya sudah mandi karena hari ini ayah disidang. habis selesai mandi tiba-tiba ayah menelepon dari penjara. Dengan nada yang jelas tapi terdengar buru-buru “Nak, coba kamu kekamar ayah ambil kaset di laci yang berlabel ‘rekaman 20 juni’. Bawa barang bukti itu ke persidangan ayah nanti siang. Ayah tak punya banyak waktu. Kau dan adikmu pasti bisa. jangan minta bantuan polisi kalian tau sendiri, karsiman pasti menyuap para polisi. Satu hal lagi, telpon ini pasti telah disadap, jadi berhati-hatilah.” Sebelum saya sempat bereaksi, ayah sudah menaruh gagang telepon ke sarangnya. Saya segera memanggil selu
... baca selengkapnya di Ayah kami bukan kriminal Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Tuesday, December 2, 2014

CARA BAHAGIA

0 comments
 
CARA BAHAGIA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saya dan istri menyaksikan wajah keduanya sumringah. Mereka menyapa semua orang dengan ramah. Hari itu adalah hari yang berbahagia. Lebih dari seribu lima ratus tamu datang untuk memberikan selamat. Ada berbagai rombongan yang datang dari luar kota, khusus untuk acara kali ini. Dari Bandung, Pekalongan, Semarang, Solo, dan entah dari mana lagi. Mereka menyewa bis khusus. Minggu siang di pertengahan bulan Juli itu, tempat parkir Balai Sudirman di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, penuh. Petugas parkir nampak sibuk mengatur kendaraan yang datang. Satu per satu tamu yang hadir menyalami mereka bergantian. Sebagian minta foto bersama. Sebagian lainnya mempersembahkan lagu-lagu nostalgia. Suasana nampak meriah.

Ruangan penuh sesak karena tak semua tamu kebagian meja dan tempat duduk. Namun semua yang hadir menunjukkan ekspresi gembira. Suara tawa penuh canda terdengar dimana-mana. Makanan yang dihidangkan ludes tak berbekas, ketika tetamu mulai berpamitan. Sungguh sebuah pesta yang semarak. Yang paling unik dari pesta tersebut adalah usia para tamu. Sebagian besar berusia di atas 60 tahun. Umumnya mereka anggota WULAN, perkumpulan nirlaba Warga Usia LANjut. Memang, yang mengadakan pesta adalah salah satu pendirinya, Januar dan Indira Darm
... baca selengkapnya di CARA BAHAGIA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...
Monday, December 1, 2014

Sekolah Para Bin*a*tang

0 comments
 
Sekolah Para Bin*a*tang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Syahdan, terbetiklah sebuah kabar yang menggegerkan langit dan bumi. Kabar itu berasal dari dunia binatang. Menurut cerita, para binatang besar ingin membuat sekolah untuk para binatang kecil. Mereka, para binatang besar itu, berencana menciptakan sebuah sekolah yang di dalamnya akan diajarkan mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali.

Anehnya, mereka tidak dapat mengambil kata sepakat tentang subjek mana yang paling penting. Mereka akhirnya memutuskan agar semua murid mengikuti seluruh mata pelajaran yang diajarkan. Jadi, setiap murid harus mengikuti mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali.

Sekolah pun dibuka dan menerima murid dari pelbagai pelosok hutan.

Pada saat-saat awal dikabarkan bahwa sekolah berjalan lancar.

Seluruh murid dan pengajar di sekolah itu menikmati segala kebaruan dan keceriaan.

Hingga tibalah pada suatu hari yang mengubah keadaan sekolah itu.

Tersebutlah salah satu murid bernama Kelinci. Kelinci jelas adalah binatang yang piawai berlari. Ketika mengikuti kelas berenang, Kelinci ini hampir tenggelam. Pengalaman mengikuti kelas berenang ternyata mengguncang batinnya.

Lantaran sibuk mengurusi pelajaran berenang, si K
... baca selengkapnya di Sekolah Para Bin*a*tang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Readmore...